Sekilas Tentang Saya



Sosok kalem dan selalu mengutamakan kesabaran dan kejujuran, inilah pribadi yang disandang dengan panggilan Bang Hadi yang dapat ditemui di kediamannya di daerah Lenteng Agung  Jakarta Selatan, pria asli kelahiran betawi asli. Begitulah ucapan yang kerap saya dapatkan dari rekan - rekan saya.

Pada usia 20 saya  telah memulai mencoba untuk membudidayakan burung perkutut, “sekitar taon 81″,
“kalo hobi denger suare perkutut udeh dari kecil”. Hingga sekarang budidaya perkutut saya semakin berkembang.

Soal turunan, ade juge darah ngetop dari surabaye ame thailand selatan. beberapa materi ternak merupakan keturunan dari f2, f3 dari peternak2 papan atas tanah air maupun thailand selatan.

Untuk membudidayakan dengan rentang waktu yang sangat panjang, kita dapat melihat bahwa konsistensi tujuan / kelas merupakan kekuatan dasar yang harus dimiliki penghobi sekaligus pebisnis burung perkutut. Hasilnya seperti yang dinikmati oleh saya ini, dari jaman kejayaan lokal maupun jaman VP sampe MLT tetap stabil dalam menjalankan usaha budi daya burung perkutut ini, yang hasil penjualannya dapat memberikan kehidupan yang layak untuk keluarga.

Kesabaran dan konsistensi kunci dari semua itu, sewaktu terjadi hingar bingar mengenai keturunan burung perkutut berdarah istimewa, bagi peternak yang bermodal kecil tidak perlu ikut ikutan, karena hanya berbeda waktu dalam memperoleh keturunan istimewa tersebut. Lain halnya jika kita memiliki modal besar.

Dari jutaan penggemar suara burung perkutut, hanya segelintir saja yang mengenal istilah triple, double, tengah banyak, ujung ndlosor, ataupun 3 warna bahkan 5 warna. berbicara soal istilah istilah itu, akan terasa aneh bagi mereka penggemar klangenan burung perkutut di rumah rumah, karena bagi mereka dengan  “klau ke teg kuung”   sudah merupakan kenikmatan tersendiri.
“sambil minum kupi ame singkong, denger kutut, enak banget”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkutut Hitam

Perkutut Bangkok