Perkutut Hitam





Perkutut sayapnya hitam, terbang tinggi di malam hari, begitu lirik lagu dari Koes Plus, band legendaris indonesia.
Namun untuk sang maestro musik Indonesia itu, kelelawarlah yang terbang tinggi, sedangkan bagi mas Hadi DWY bird farm di Lenteng Agung Jakarta Selatan, perkutut hitam lah yang membawanya terbang tinggi, sebab dengan menjual sepasang dewasa perkutut hitam inilah bung Hadi dapat berkunjung ke saudaranya di jawa timur dengan menumpang Lion Air pulang pergi.
Seperti yang pernah diceritakan di dalam artikel DWY bird farm, si mas asli betawi yang murah senyum ini sudah memulai kiprahnya sejak tahun 1980 dalam urusan ternak perkutut. Sejalan dengan mulai bangkitnya penghobi unggas selepas isu flu burung, maka sejak tahun 2009 lalu DWY bird farm memulai untuk membudidayakan / ternak perkutut hitam, perkutut yang dikenal memiliki yoni tinggi bagi yang memelihara dan merawatnya.
Dengan 5 buah petak kandang sederhana terdapat 5 pasang indukan perkutut hitam yang telah berproduksi, “lumayan, sudah ada beberapa teman yang booking” tutur mas Hadi ketika perkutut dki dot com menanyakan prospek beternak perkutut hitam.
Berapa Bang harga anakan perkutut hitam umur 2-3 bulan?, “600 rebu sepasang” (Rp 600.000,- / sepasang) ujarnya dengan logat Jakarte sembari ketawe.
Kalo nyang udah dewase berape bang?, “800 rebu atu”, (Rp 800.000,- se ekor)
Mure juge ya bang…………..
Jayalah perkutut indonesia, tetap bersatu dalam naungan NKRI

Sumber :
http://www.perkututdki.wordpress.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkutut Hitam

Sekilas Tentang Saya